TENTANG IMATAPSEL
Civitas mahasiswa Perguruan Tinggi di Bogor dan sekitarnya yang berasal dari daerah Tapanuli Bagian Selatan merupakan insan-insan terpilih yang diharapkan menjadi penggerak dan pelaksana pembangunan daerah. Potensi, nilai budaya dan kreatifitas yang dimiliki setiap insan tersebut merupakan suatu anugerah yang perlu dikembangkan. Hal tersebutlah yang memotivasi setiap putra-putri daerah asal Tapanuli Bagian Selatan untuk mendirikan sebuah organisasi mahasiswa daerah. Organisasi tersebut selanjutnya dikenal dengan nama Ikatan Mahasiswa Tapanuli Selatan (IMATAPSEL) Bogor.
Sebagai organisasi yang bersifat kedaerahan dan berazaskan kekeluargaan, IMATAPSEL Bogor berfungsi sebagai wadah silaturrahmi, sarana bagi proses pengembangan dan pendewasaan diri, serta pematangan pengalaman berorganisasi bagi setiap anggota. Selain itu organisasi ini juga berperan sebagai media untuk menyalurkan minat, bakat dan kreatifitas mahasiswa anggotanya.
Anggota yang bergabung dalam organisasi IMATAPSEL terus bertambah setiap tahun sejak didirikan pada tanggal 3 November 1963. Perekrutan anggota tiap tahunnya dilaksanakan melalui suatu kegiatan pengenalan organisasi yang diatur sedemikian rupa, sehingga calon anggota memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi IMATAPSEL Bogor. Selama ini IMATAPSEL Bogor memiliki suatu kegiatan Masa Perkenalan Calon Anggota yang disingkat dengan Maperca. Acara ini merupakan ritual tahunan sebagai sarana “open recruitment” bagi calon anggota baru. Keanggotaan dari Imatapsel Bogor sebagian besar berasal dari daerah Tapanuli Bagian Selatan (yang mencakup Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Mandailing Natal, Kota Padang Sidimpuan, Kab. Padang Lawas dan Kab. Padang Lawas Utara) dan sebagian lagi adalah mahasiswa yang merupakan keturunan orang Tabagsel yang tinggal diluar daerah. Keanggotaan ini juga terbuka bagi mahasiswa dari daerah lain yang menunjukkan keinginan untuk bergabung di IMATAPSEL Bogor bersama anggota lainnya. Fenomena yang sudah banyak terjadi dalam beberapa lama ini adalah berkurangnya pemahaman mahasiswa tentang potensi, nilai-nilai budaya dan etika masyarakat daerah asalnya. Penurunan minat dan kepedulian mahasiswa terhadap pembangunan dan pengembangan daerah turut mengiringi. Padahal mahasiswa-mahasiswa daerah ini diharapkan menjadi penggerak dan pelaksana pembangunan di daerahnya. Dan yang paling parah adalah semakin lemahnya ikatan silaturrahmi di antara sesama mahasiswa yang sedaerah asal, seperti halnya mahasiswa-mahasiswa Tabagsel yang mungkin disebabkan oleh efek pemekaran daerah otonomi dan karena sangat minimnya komunikasi dan interaksi di antara mereka. Hal tersebut juga dapat disebabkan oleh ketidaktahuan mereka akan adanya suatu perkumpulan mahasiswa daerah atau sejenisnya di sekitar lingkungannya. Dan satu hal lagi yang tak dapat dipungkiri bahwa di dalam suatu perkumpulan mahasiswa daerah pun banyak juga anggotanya yang kurang mampu berkontribusi dengan maksimal, padahal mereka memiliki peran dan potensi yang besar dalam memajukan organisasinya.
Dalam menanggapi masalah sosial tersebut, IMATAPSEL Bogor berperan sebagai wadah untuk memperkuat kembali ikatan silaturrahmi mahasiswa-mahasiswa daerah Tabagsel dan memberdayakan minat dan segenap potensi seluruh anggotanya tanpa kecuali demi kemajuan bersama. Dan melalui Maperca tahun ini diharapkan dapat mengembalikan serta meningkatkan peran dan komitmen seluruh anggotanya dan juga alumni terhadap organisasi mahasiswa daerah asal (OMDA) IMATAPSEL Bogor. Sehingga anggota baru maupun anggota lama dan alumni memiliki rasa kecintaan, kepedulian, kepemilikan, serta komitmen yang tinggi terhadap organisasi IMATAPSEL Bogor dan daerah Tapanuli Bagian Selatan. Hal tersebutlah yang memotivasi kami untuk terus membudayakan kegiatan ini
Civitas mahasiswa Perguruan Tinggi di Bogor dan sekitarnya yang berasal dari daerah Tapanuli Bagian Selatan merupakan insan-insan terpilih yang diharapkan menjadi penggerak dan pelaksana pembangunan daerah. Potensi, nilai budaya dan kreatifitas yang dimiliki setiap insan tersebut merupakan suatu anugerah yang perlu dikembangkan. Hal tersebutlah yang memotivasi setiap putra-putri daerah asal Tapanuli Bagian Selatan untuk mendirikan sebuah organisasi mahasiswa daerah. Organisasi tersebut selanjutnya dikenal dengan nama Ikatan Mahasiswa Tapanuli Selatan (IMATAPSEL) Bogor.
Sebagai organisasi yang bersifat kedaerahan dan berazaskan kekeluargaan, IMATAPSEL Bogor berfungsi sebagai wadah silaturrahmi, sarana bagi proses pengembangan dan pendewasaan diri, serta pematangan pengalaman berorganisasi bagi setiap anggota. Selain itu organisasi ini juga berperan sebagai media untuk menyalurkan minat, bakat dan kreatifitas mahasiswa anggotanya.
Anggota yang bergabung dalam organisasi IMATAPSEL terus bertambah setiap tahun sejak didirikan pada tanggal 3 November 1963. Perekrutan anggota tiap tahunnya dilaksanakan melalui suatu kegiatan pengenalan organisasi yang diatur sedemikian rupa, sehingga calon anggota memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi IMATAPSEL Bogor. Selama ini IMATAPSEL Bogor memiliki suatu kegiatan Masa Perkenalan Calon Anggota yang disingkat dengan Maperca. Acara ini merupakan ritual tahunan sebagai sarana “open recruitment” bagi calon anggota baru. Keanggotaan dari Imatapsel Bogor sebagian besar berasal dari daerah Tapanuli Bagian Selatan (yang mencakup Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Mandailing Natal, Kota Padang Sidimpuan, Kab. Padang Lawas dan Kab. Padang Lawas Utara) dan sebagian lagi adalah mahasiswa yang merupakan keturunan orang Tabagsel yang tinggal diluar daerah. Keanggotaan ini juga terbuka bagi mahasiswa dari daerah lain yang menunjukkan keinginan untuk bergabung di IMATAPSEL Bogor bersama anggota lainnya. Fenomena yang sudah banyak terjadi dalam beberapa lama ini adalah berkurangnya pemahaman mahasiswa tentang potensi, nilai-nilai budaya dan etika masyarakat daerah asalnya. Penurunan minat dan kepedulian mahasiswa terhadap pembangunan dan pengembangan daerah turut mengiringi. Padahal mahasiswa-mahasiswa daerah ini diharapkan menjadi penggerak dan pelaksana pembangunan di daerahnya. Dan yang paling parah adalah semakin lemahnya ikatan silaturrahmi di antara sesama mahasiswa yang sedaerah asal, seperti halnya mahasiswa-mahasiswa Tabagsel yang mungkin disebabkan oleh efek pemekaran daerah otonomi dan karena sangat minimnya komunikasi dan interaksi di antara mereka. Hal tersebut juga dapat disebabkan oleh ketidaktahuan mereka akan adanya suatu perkumpulan mahasiswa daerah atau sejenisnya di sekitar lingkungannya. Dan satu hal lagi yang tak dapat dipungkiri bahwa di dalam suatu perkumpulan mahasiswa daerah pun banyak juga anggotanya yang kurang mampu berkontribusi dengan maksimal, padahal mereka memiliki peran dan potensi yang besar dalam memajukan organisasinya.
Dalam menanggapi masalah sosial tersebut, IMATAPSEL Bogor berperan sebagai wadah untuk memperkuat kembali ikatan silaturrahmi mahasiswa-mahasiswa daerah Tabagsel dan memberdayakan minat dan segenap potensi seluruh anggotanya tanpa kecuali demi kemajuan bersama. Dan melalui Maperca tahun ini diharapkan dapat mengembalikan serta meningkatkan peran dan komitmen seluruh anggotanya dan juga alumni terhadap organisasi mahasiswa daerah asal (OMDA) IMATAPSEL Bogor. Sehingga anggota baru maupun anggota lama dan alumni memiliki rasa kecintaan, kepedulian, kepemilikan, serta komitmen yang tinggi terhadap organisasi IMATAPSEL Bogor dan daerah Tapanuli Bagian Selatan. Hal tersebutlah yang memotivasi kami untuk terus membudayakan kegiatan ini